Notification

×

Iklan

Iklan

Iklan

Teori bandwagon effect Vs underdog effect Akan Muncul Pada Pilgub Jambi

Senin, 30 November 2020 | November 30, 2020 WIB Last Updated 2020-11-29T20:25:57Z

 


Jambi. MF  – Pada Pemilihan kepala daerah saat ini, banyak bermunculan prediksi berdasarkan hasil survei disetiap kandidat yang akan bertarung pada 09 Desember 2020 mendatang.


Hasil survei tersebut tidak masalah sepanjang dilakukan sesuai kaidah penelitian yang baik dan benar. Dan, yang paling penting bahwa hasil survei disajikan dengan jujur sesuai fakta di lapangan. 


Menurut Adi Dewan Redaksi Media FAKTA  mengingatkan paslon bahwa hasil survei menjelang pemilihan memunculkan bandwagon effect dan underdog effect.


Bandwagon effect atau efek ikut-ikutan yang diharapkan muncul atas hasil survei keunggulan kerap kali tidak efektif. Malah kadang menjadi serangan balik, dimana yang muncul yakni underdog effect, dimana publik simpati dan mendukung kandidat yang surveinya rendah.


Hasil survei tak hanya menimbulkan bandwagon effect tapi juga underdog effect. Teori bandwagon effect tidak selamanya bisa bekerja efektif dan itu sudah terbukti dalam sejumlah gelaran pilkada,” ungkap Adi .


Lanjutnya lagi publikasi hasil survei menjelang Pilkada adalah hal biasa. Ia mengingatkan, banyak Paslon yang unggul di survei tapi keok di TPS.


“Ya publikasi hasil survei menjelang pemilihan adalah hal biasa. Dan itu tidak jadi soal sepanjang dilakukan dengan cara-cara jujur. Artinya, data yang dipublikasi adalah data apa adanya,” ujarnya 


 hasil survei bukanlah jaminan dan teori bandwagon effect kerap kali tidak bekerja efektif. Sering kali kita dapati ada kandidat jago dan unggul di hasil survei tapi malah keok di TPS, di pemilihan sesungguhnya,” sambungnya


Dari pengalaman itu, ia berpendapat kemungkinan keoknya kandidat jagoan lembaga survei sangat terbuka. 


“Makanya saya mau bilang, jika tidak hati-hati menjalankan teori bandwagon effect, malah bisa berujung malapetaka bagi sang kandidat. Bukan bandwagon effect yang didapat dari publikasi survei, tapi underdog effect. Orang justru iba kepada figur yang selalu dikabarkan kalah melalui publikasi data survei,” tandasnya.( as)

×
Berita Terbaru Update