Merangin, MF, Munculnya berita tentang Kepsek SMPN 2 Merangin dan ada oknum guru yang be4jualan dan lebib mengutamakan jualannya dari pada mengajar dan sudab sertifikasi serta kepsek jarang masuk di salah satu media online dibantah keras oleh pihak sekolab
Menurut salab seorang guru SMPN 2 yang diwawancarai oleh fakta group mengatakan apa yang diberitakan tidak berdasarkan fakta yang terjadi dilapangan
Kalau memakai narasumber sebaiknya wartawan cek dulu kesekolah apa benar seperti yang dikatakan narasumber ungkapnya
"Jangan jangan narasumber punya itikad tidak baik terhadap SMPN 2 Merangin jelas guru tersebut
Kalau masalah anak anak berkeliaran gara gara guru guru sibuk berjualan silakan cek ke sekolah, apa benar hal tersebut terjadi ungkapnya
Aktivitas belajar mengajar berjalan dengan baik sesuai dengan aturan dan tidak ada anak yang berkeliaran pada jam belajar jelasnya
Lanjutnya di iSMPN 2 memang disediakan kantin kantin sederhana dan sudah lama yang dihuni oleh masyarakat sekitar untuk berjualan, memang ada guru yang memanfaat kantin tersebut tapi guru memakai karyawan dan silakan datang ke sekolah lihat dengan mata sendiri ungkap guru tersebut
Masalah kepsek jarang masuk ini juga penuh tanda tanya, kami rasa kepsek selalu masuk dan kalaupun tidak masuk ada pemberitahuan dari kepsek jelasnya
jadi apa yang disampaikan oleh nara sumber yang mengaku sebagai warga itu tidaklah benar,dan ini nampaknya ada sentiment negatif dari oknum tertentu yang ingin merusak nama baik sekolah jelas guru senior di SMPN 2 ini
Asmiah S.Pd .M.Pd kepsek SMPN 2 Merangin ketika dikomfirmasi juga membantah hal tersebut, bahkan ia menambahkan tidak benar SMPN 2 merangin hancur seperti tudingan yang dilansirkan oleh media online tersebut
" SMPN 2 merupakan sekolah model untuk tingkat SMPN se kabupaten merangin sejak tahun 2017 sampai sekarang,
Logika saja kalau SMPN 2 hancur tentu tidak mungkin menjadi sekolah model se kabupaten Msrangin
Lanjutnya lagi Masalah murid berkurang hal itu disebabkan karena sistem zonasi, di tabir ada SMPN 42, SMPN 48 dan MTSN, ditambah lagi pesantren karena zonasi maka kita tidak menerima siswa diluar zonasi jelasnya
Penulis : 001