Plt Sekda Provinsi Bengkulu Sumardi mengatakan, alasan pemerintah daerah melibatkan Bappeda dalam menginventarisasi aset untuk mengetahui perencanaan awal dari aset yang terbengkalai tersebut.
“Apa rencana awal dari aset itu. Dan apa rencana penggunaan kedepan. Nanti bisa dipetakan untuk di laporkan dengan Gubernur,” ujarnya, Selasa (23/02/2016).
Lanjut Sumardi, Inventarisasi ini direncanakan akan dimulai minggu depan. Pihaknya bersama Bappeda akan menganalisis penggunaan aset. Diharapkan dari hasil analisis aset tersebut bisa mendatangkan manfaat.
“Misalnya Wisma Persada Bung Karno yang memilki 16 kamar itu kan sudah dikontrakan hanya saja kemahalan, Rp 510 juta per tahun. Tidak ada yang ingin menyewanya. Kita mau revisi lagi agar tidak semahal itu,” terang Sumardi.
Kemudian, disebutkan Sumardi, salah satu aset lain yang terbengkalai yakni Stasiun Kereta Api yang berada di Teluk Sepang. Saat ini stasiun tersebut sama sekali belum pernah digunakan karena tak memiliki rel
“Sementara belum digunakan seperti rencana. Itu akan dilaporkan ke Gubernur. Apa kebijakan-kebijakan yang akan dilakukan oleh Gubernur terhadap aset tersebut,” ucap Sumardi. (BE
)
