Notification

×

Iklan

Iklan

Iklan

Abraham Samad: Kalau tak Punya Nyali Jangan Pimpin KPK

Kamis, 24 Desember 2015 | Desember 24, 2015 WIB Last Updated 2016-04-27T21:23:31Z
Jakarta: Menjadi komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi harus jujur dan berani. Ketua KPK jilid III Abraham Samad mengatakan jujur dan berani syarat mutlak jadi pimpinan KPK.

Samad mendoakan pimpinan KPK periode 2015-2019 mengantongi dua syarat tersebut. "Kalau tidak jujur dan berani, ya jangan jadi komisioner, tahu diri saja. Tanpa kejujuran dan nyali besar, pemberantasan korupsi akan mati suri," kata Samad.

Pria asal Makassar itu menjadi nara sumber program Mata Najwa di Metro TV dengan tema Mimpi Negeri Bebas Korupsi, Rabu malam 23 Desember. Tim Mata Najwa juga mengundang anggota Komisi III DPR Nasir Djamil dan Masinton Pasaribu.

Dia menyampaikan, setiap orang punya harapan berbeda-beda atas kinerja pimpinan KPK. Yang punya harapan luar biasa, tentu akan kecewa kalau kinerja pimpinan KPK dalam mencegah dan memberantas korupsi lemah.

Samad sendiri memilih membiarkan Agus Rahardjo, Basaria Panjaitan, Saut Situmorang, Alexander Marwata, dan Laode M. Syarif, bekerja terlebih dulu. "Kita wajib mengawasi lebih ketat agar mereka bekerja dengan baik," ujar Samad.

Dia menyampaikan, semua orang sudah sepakat bahwa korupsi adalah kejahatan luar biasa. Pemberantas korupsi tidak boleh berpikir linear dan terbatas. Samad yakin jika pimpinan KPK berpikir linear dan terbatas tidak akan mampu mengantisipasi dan memberantas korupsi.

Lulusan Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin itu juga mengungkit permintaan pimpinan KPK jilid III kepada Komisi III DPR bahwa lembaga antikorupsi itu membutuhkan penguatan infrastruktur salah satunya penyidik. Ia khawatir KPK tidak bisa mengimbangi harapan luar biasa masyarakat dalam pemberantasan korupsi bila tidak didukung infrastruktur memadai.

"Secara jelas kami katakan di Komisi III, yang dibutuhkan KPK bukan revisi undang-undang tapi penguatan infrastruktur kelembagaan," tegas dia.

Pesan terakhir Samad kepada pimpinan KPK periode 2015-2019, jangan sekali pun takut dengan ancaman akan dipenjara. "Percayalah, mereka bisa memenjarakan kita tapi mereka tidak bisa membelenggu pikiran dan gagasan kita tentang pemberantasan korupsi," katanya.
×
Berita Terbaru Update