SUNGAIPENUH- Dalam Debat Terbuka Calon Walikota dan Calon Wakil Walikota Sungaipenuh Minggu kemaren (25/10) di gedung Nasional Asafri Jaya Bakri (AJB) calon dari Petahana menyebutkan telah mencetak 3000 enterpiunership, yang berkerjasama dengan Pro Indonesia, Budi Isman dan Bank Kerinci, Mairizal Meirad, dan di periode ke 2 akan mencetak 3000 lagi usahawan baru, maka ada 6000 enterpiunership di Sungaipenuh, pernyataan AJB tersebut adalah pembohongan publik, pasalnya Pimpinan Pro Indonesia, Budi Isman, menyampaikan Pro Indonesia dengan pemkot Sungaipenuh belum mencetak 3000 enterpiunership. Melalu pesan singkat (SMS) Budi Isman, menjelaskan, "Memang ada kerjasama yayasan Proindonesia dengan Kota Sungaipenuh tahun 2013 untuk melatih wirausaha di 16 desa. Namun baru berjalan 1 group dan belum untuk semua desa. Jadi kita belum mencetak 3000 wirausaha. Karena programnya kami tunda karena masih banyak perbaikan terutama dalam kwalitas kader wirausaha yang ditunjukan oleh kepala desa tidak cocok dan tidak memadai," ujarnya Komisaris Utama Bank Kerinci, Meizal Meirad, kepada media ini menjelaskan, "Memang Bank Kerinci terlibat dalam program mencetak 3000 Usahawan di Kota Sungaipenuh, yakni untuk mendukung administrasi, pembiayaan dan pembinaan program tersebut, namun program ini tidak jalan," ungkapnya Perlu diketahui pada Tahun Anggaran 2013, Pemerintah kota Sungaipenuh Program Pengembangan dan Penguatan Ekonomi Masyarakat, dengan anggaran sebesar Rp. 1.6 milyar. Program ini untuk 8 kecamatan, masing masing Kecamataan terdiri dari 2 Desa sehingga terdapat 16 Desa. Dari 16 Desa ditargetkan untuk 10 peserta sehingga ditergetkan 160 Peserta Program. Pada tahun Anggaran 2014, 2015 tidak dianggarkan lagi atau programnya berhenti. Nyatanya hanya terealisasi 14 desa dan lima orang perdesa sehingga terbina sebanyak 70 orang usahawan. (Sumber adi Kerinci News)
