KERINCI - Proyek Senilai Rp. 11.642.237.000 yang merupakan kegiatan Dinas PU Provinsi Jambi pada pengembangan kawasan pemukiman, pembangunan infrastruktur pemukiman kumuh perkotaan strategis di Kabupaten Kerinci tahun 2015 diduga asal jadi.Betapa tidak seperti kegiatan pembuatan jalan, walas yang digunakan adalah yang berat 4 ton, seharusnya 10 ton, bukan itu saja hamparan material di kerjakan dengan sistim manual, sehingga terjadi gelombang dan tidak ada kemiringan.
Kemudian coran banyak menggunakan batu dibawahnya, bahkan ketebalan pun tidak sesuai hanya 8-10 cm, yang seharusnya 15 cm.
Untuk pembuatan parit ternyata tidak memakai besi anyaman, ketebalannya pun kurang, begitu juga komposisi adukan semen, sehingga belum saja selesai proyek tersebut, sudah ada parit yang jebol. Pekerja proyek ketika di temui di lokasi mengaku hanya mengerjakan saja.
Sementara itu Widodo penanggung jawab proyek tersebut mengungkapkan bahwa kegiatan pembangunan jalan yang tidak memankai walas 10 ton, tapi hanya berat 4 ton, karena lokasi tersebut merupakan padat pemukiman padat penduduk, rumah warga berdempetan dan letaknya sangat dekat dengan jalan, jika dipakai walas 10 ton getarannya tinggi, dikhawatirkan akan berdapak pada bangunan warga.
Kemudian hamparan material di kerjakan dengan sistim manual, kata widodo alatnya tidak bisa melewati jalan tersebut, bahkan di khawatirkan merusak teras dan pagar warga, karena jalan kecil dan banyak simpang.
Untuk coran yang banyak menggunakan batu di bawahnya, dikatakan widodo, batu berfungsi untuk menahan rangka besi agar posisinya berada di tengah coran jalan. Soal ketebalan yang diduga tidak sesuai ia berjanji akan mengecek lagi, “saya tidak pernah memerintahkan untuk membuat dibawah spek yang ada, saya akan cek” ungkapnya.( Sumber Kerinci Time)
